Hari itu tidak saya perkirakan akan jadi moment yang mengenang di hati saya. Awalnya saya sudah punya wali di jogja untuk membeli sebuah motor, itu pun saya minta tolong kepada keluarga teman saya. Maklum saya anak perantauan, dan orang tua saya pun tidak mampu untuk membelikan saya sepeda motor yang saat itu saya sangat memerlukannya untuk aktifitas saya selama dijogja.
Saya minta bantuan kepada teman saya untuk menjadi wali saya saat saya mengambil sepeda motor yang dibayar secara kredit. Keluarga teman saya sudah bersedia. Saya pun dan bapak teman saya itu pergi ke dealer dan merencanakan untuk membeli sebuah sepeda motor secara kredit. Saya terpaksa membeli secara kredit karena butuh waktu lama bagi saya untuk mempunyai uang sebanyak harga motor tersebut, padahal saya sudah sangat membutuhkannya.
Saya sampai di sebuah daeler yang telah saya pilih dan saya survey yang menurut saya daeler tersebut syaratnya paling sederhana. Di sana terlihat petugas front office dan saya langsung menghampiri dan mengatakan kalau saya punya rencana untuk membeli sepeda motor di daeler itu.
Saya diberi penjelasan tentang syarat – syarat untuk membeli sepeda motor secara kredit, ternyata ada satu syarat yang saya belum cukupi, padahal saya sudah berusaha menyiapkan semua syarat tetapi masih ada satu syarat tambahan yang apabila tidak dipenuhi sepeda motor tidak bisa dibawa.
Sedih, susah dan malu bercampur di hati saya, saya berkata dalam hati “ gagal lagi, padahal sudah yang ke tiga kali, dan itupun hampir saja berhasil. Mungkin Alloh belum mengijinkan saya memiliki motor dengan cara ini”. Setelah mengucapkan terimakasih dan mengantar bapak teman saya pulang, saya pun langsung pulang ke kos. Sesampainya di kos saya disambut oleh teman satu kos saya yang usianya lebih tua dari saya yang sering di panggil Mas Akhi.
Mas Akhi orangnya baik, dia sudah bekerja sebagai PNS di salah satu Rumah Sakit daerah di jogja. Mas Akhi langsung menanyai saya saat sesampainya saya di kos. “ gimana dik jadi ambil motornya ? “
“ tidak mas masih ada satu syarat yang belum terpenuhi, padahal cuma sepele tapi kalo tida dipenuhi motor tidak bisa dibawa “. saya menjawab dengan tidak bersemangat. “ memang kenapa to ? “ Mas Akhi tanya lagi, lalu saya menceritakan kejadian di daeler dari awal sampai akhir.
Setelah mendengar cerita saya mas andi tanya kepada saya “ memang harga motor yang mau diambil harga normalnya berapa ?” saya menjawab “ sekitar dua belas juta mas “ lalu kalo di kredit menjadi berapa ?“ Mas Akhi tanya lagi “ menjadi sekitar delapan belas juta mas “ saya menjawab, lalu Mas Akhi tanya lagi “ kalau cash motor bisa langsung dibawa pulang dan kalau cash syaratnya apa aja ?” saya menjawab dengan enteng “ ya kalo cash mudah mas, syaratnya cuma nyerahkan foto copy KTP sudah motor bisa dibawa pulang “, mas andi bertanya lagi “ kamu butuhnya kapan to ?” saya menjawab “ kalo bisa sih secepatnya, soalnya untuk perjalanan Rumah Sakit ke kos mas, kalo naik bis agak mahal soalnya harus naik bis dua kali “.
Setelah diam sejenak Mas Akhi bicara “ ya sudah kamu ambil aja motor secara cash, nanti pakai uang saya dulu, saya punya kalo cuma sekitar dua belas juta, kamu mau ambil kapan ?” “ yang bener mas, ini enggak main – mainkan, apa saya lagi mimpi ?” saya menimpali dengan nada terheran. “ bener “. “Terus saya mulangkannya gimana mas “, “ kamu tinggal menyicil sesuai dengan uang cicilan yang kamu rencanakan mau dibayarkan ke daeler “. Mas Akhi menjawab pertanyaan saya. “ OK mas, OK berarti kita ambil motornya besok aja ya mas, gimana ?” “ ya sudah besok pulang dari rumah sakit saya bawakan uangnya lalu kita ke daeler bareng “. lalu saya ucapkan terimakasih kepada Mas Akhi dan langsung sujud syukur.
Alloh memang Maha Berkehendak, jika kita bersabar insya Alloh, Alloh tidak membiarkan hambanya.
Alloh akan memberi rejeki dari arah yang tidak disangka – sangka.
4 syawal 1428 H
ditulis berdasarkan hasil sharing teman kepada saya dengan penambahan sedikit alur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar