Jumat, 04 Januari 2008

Sapaan Cinta

Pagi yang akan selalu kukenang untuk selamanya insya Alloh, malam harinya saya ragu apakah saya akan benar – benar melamar Cinta, Cinta itu orangnya sholehah, cantik, kalem tapi tidak ketinggalan kegiatan – kegiatan kerohanian baik di masyarakat maupun di kampus dulu saya dan Cinta dulu teman satu kampus.

Malam itu saya sholat istikharoh untuk meminta petunjuk kepada Alloh apakah cara dan tindakan saya ini sesuai dengan yang di kehendaki Alloh atau tidak. Entah dari mana datangnya setelah saya sholat subuh, saya punya kemantapan untuk melamar Cinta.
Pagi harinya saya pun menelepon guru ngaji saya, saya konsultasi dengan beliau, saya berbicara melalui telepon seluler kalo saya punya niat untuk melaman Cinta, teman satu kampus dulu. Yang saya tanyakan kepada pak haji adalah cara saya ini lancang dan diizinkan syariat tidak jika saya langsung datang kepada orang tuanya Cinta dengan sebelumnya memberitau kalau saya nanti malam akan berkunjung kerumahnya.

Pak haji begitu panggilannya, beliau adalah guru ngaji saya, berlia sebagai tempat saya mencari nasihat dan menimba ilmu agama, beliau orang nya lembut, halus, belum pernah saya melihat beliau marah kepada anak binaannya, yang sering adalah palah beliau yang sering membantu anak – anak binaannya yang kebanyakan seluruh anak binaannya adalah mahasiswa walaupun juga ada yang alumnus seperti saya.

Setelah mendengar pertanyaan saya yang panjang lebar kepada pak haji, pak haji menjawab dengan singkat dan bijaksana, begini kata belia : “ bersegeralah dalam menuju kebaikan, semoga Alloh meridhoimu nak “. Tanpa terasa air dari mata jatuh berguguran setelah mendengar menjangan dari pak haji yang singkat tapi padat tersebut. Entah air mata sedih karena saya tidak bisa melibatkan pak haji dalam acara lamaran tersebut karena pak haji sedang berada di luar kota, atau air mata senang karena saya mendapat izin dari pak haji untuk melamar Cinta.

Setelah saya timbang – timbang , akhirnya saya putuskan untuk mengajak Andi untuk menemani saya berangkat ketempat Cinta. Maklum saya berasah dari pulau sebrang, jadi orang tua saya berada nun jauh di sana. Andi anaknya berwibawa, dia sering di tuakan saat di kampus dulu, dan dia mahir dalam menggunakan bahasa daerah yang di pakai oleh keluarganya Cinta, yang menurut saya itu sangat membantu saya, tapi di belum menikah nanti jangan – jangan di kira dia yang akan meminang Cinta, saya kan jadi tersaingi. Ah Cuma guyon……………..

Malampun tiba, Cinta pun sudah saya hubungi kalau malam ini saya akan datang untuk melamar. Saya pun berangkat dari tempat kos ke tempat Cinta dengan motor yang dibelikan oleh orang tua saya satu tahun yang lalu. Setengah jam kemudian sayapun tiba di rumah Cinta. Tampak di dalam dua orang yaitu ibu dan bapak Cinta keluar dari rumah datang menyambut kedatangan kami.

Keringat dinginku keluar semua, hampir – hampir saya tremor tapi saya berusaha merilekskan diri dengan menarik nafas dalam. Berbeda dengan saya Andi palah menebar senyum ke kanan dan ke kiri, kepada bapaknya Cinta dan ibu nya Cinta. Dan akhir nya kamimu duduk di sofa berhadap – hadapan dengan orang tua Cinta. Tak lama kemudian Cinta datang dari balik tirai dengan membawa air minum dan snack, subhanalloh malam itu Cinta kelihatan cantik sekali, berbeda dengan hari – hari biasanya, hampir – hampir saya melototi dia terus, karena colekan dan tangan Andi saya tersadar ternyata saya tidak sopan.

Sekitar sepuluh menit kami dan orang tua Cinta ngobrol masalah biasa, dan tiba pada acara puncakknya, Andi mulai unjuk gigi dan menyatakan bahwa teman saya yang bernama Farid ingin meminang putri bapak yang bernama saudari Cinta. Dan setelah memperkenalkan panjang lebar tentang saya kepada orang tua nya Cinta Andi memberi kesempatan kepada orang tua Cinta untuk bergantian berbicara.

Setelah sejenak Andi diam orang tua Cinta pun mulai berbicara, bapaknya Cinta mengatakan “ kalau masalah itu biar anaknya sendiri yang memutuskan, saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri ”. Dan kemudian orang tua Cinta mempersilahkan Cinta untuk unjuk bicara. Jantung terasa seperti ada yang memukuli dengan palu hampir – hampir suara deguban suara jantung terdengar sampai keluar saat menunggu Cinta berbicara. Tak lama kemudian Cinta pun berbicara, dia mengatakan kalau dia tidak bisa memberikan jawabannya sekarang, di butuh waktu satu malam untuk bermunajat kepada Alloh, dan akan menghubungi saya lewat sms.

Setelah selesai kami pun ngobrol kembali sebentar dan berpamitan untuk kembali pulang kerumah kos – kosan kami. Singkat cerita, sepulang dari sholat shubuh di mesjid saya mendengar ada suara pesan singkat masuk, saya kira pasti bukan dari Cinta, karena Cinta bilangnya membutuhkan waktu satu malam untuk bermunajat kepada Alloh. Dengan hati yang biasa saya buka kunci keypad handphone, dan tampak satu pesan masuk lalu saya pun membukanya, tanpa saya sadari ternyata sms dari Cinta saya sangat cemas bagaimana bunyinya sms itu ? . setelah saya baca ternyata isi dari sms itu saya di ……………. Di apakan coba diterima atau enggak ?????? saya diterima. Saya mengucapkan syukur dan lalu di susul dengan sujud syukur.

Saya lalu mengghubungi Andi kalau saya diterima sekaligus mengucapkan terimakasih, dan saya langsung menghubungi orang tua saya bahwa saya sudah siap menikah dan saya jelaskan criteria dan seluk beluk tentang calon saya kepada orang tua saya. Saya hubungi pak haji dan mengabarkan kalau lamaran saya di terima oleh Cinta. Dan pak haji pun mengatakan “ Barokallohu lakum wabaroka ‘alaikum wajama’a bainakum fi khoir “, dan saya pun mengamini.

Acara walimahan pun tiba, acara di awali dengan akad nikah, akad nikah di lakukan di masjid dekat rumah Cinta, teman – teman hampir semuanya menghadiri acara walimahan yang diadakan secara sederhana itu, kecuali yang rumahnya jauh dari tempat tingga Cinta. Acara walimahan pun selesai kami berdua sangat capai sekali, di pajang di depan banyak orang, kalau bukan karena anjuran nabi saya tidak mau ada acara walimah karena capek sekali. Tapi juga ada sisi senang juga karena kita bertemu banyak teman lama.

Setelah acara walimah selesai orang – orang pada bagi tugas ada yang nyuci piring, beres – beres meja dan lain – lain sedang aku di persilahkan menuju ruangan yang sudah di persiapkan sebelum acara di mulai, saya berdua saja di ruangan yang cukup besar itu saya awalnya agak canggung untuk memulai pembicaraan, tapi saya berusaha untuk mendahului nya. Saya mengucapkan “acara tadi sangat melelahkan ya, apakah cinta tidak lelah sekali? “ sebenarnya itu Cuma basa – basi tapi di luar dugaan ternyata Cinta lebih bisa romantis ketimbang saya. Di mengatakan “ sayang……… saya capek sekali, saya sebenarnya sudah ingin istirahat dari tadi “, mendengar kata – kata itu saya hampir pingsan hilang kesadaran saat mendengar sapaan cinta “………… sayang…………“ .

Selanjutnya mereka mengarungi samudra kehidupan dengan bahagia, mereka di karuniai tiga orang anak yang sangat manis dan imut semua. Usaha farid semakin maju karena di Bantu oleh seorang istri yang sholehah lagi menggemaskan. Hee….hee…. itu Cuma tambahan saja. Anda ingin seperti mereka ????? semoga Alloh mengijinkan kita untuk mengikuti sunnah nabi yang agung.






11 Dzulhijjah 1428
di tulis di Handy’s room, saat sakit DB.

Impian Seorang Pemuda

Sudah menjadi rahasia umum jika masa muda adalah masa yang menggebu – gebu terasa di dalam dada jika sudah membicarakan tentang lawan jenis, pasangan dambaan hati. Hati terasa mengembang dan ingin melayang terlepas dari raga jika sudah membicarakan tentang dambaan hati, yaitu orang yang diidam – idamkan akan menjadi orang yang setia mendampinginya dalam menjalani pahit – manis nya kehidupan ini.

Perasaan ingin bertemu, bercengkrama, bercanda, dan bersama sangat kuat muncul di dalam hati, yang kadang dengan sekuat tenaga kita berusaha mengelakkan dengan mengatakan “ dia belum halal bagi saya, saya harus menjaga diri “. Memang tidak mudah, tidak hanya dengan mengatakan kata – kata di atas angan – angan bisa kita cut tidak kita terus – teruskan.

Mungkin kalo secara theori sudah pada tahu semua, bahwa jika kita sedang di goda dan di ganggu oleh syetan kita wajib berlindung kepada Alloh dengan mengucapkan
“ a ‘udzubillah himinasysyaithoonirrojim “, dengan dibacakan kalimah tadi setan akan tunggang langgang lari meninggalkan kita. Tapi aneh dengan perasaan ini, sudah di bacakan kalimat “ a ‘udzubillah himinasysyaithoonirrojim “ berulang kali kok masih ada saja, dan semakin dinikmati semakin terasa nikmat.

Entah perasaan saya yang salah atau mungkin saya yang kurang serius, sehingga perasaan itu masih saja muncul, rasa yang membuat hati bergelora, bergejolak untuk memikirkan seseorang yang diidamkan. Seorang yang bagi seorang pemuda dapat menentramkan jiwa jika dipandang, baik akhlak dan tutur katanya.

Seorang pemuda mulai merancang dan mempersiapkan sesuatu hal untuk mendukung kelancaran perjalanan hidup keluarganya kelak, selain sebagai calon kepala keluarga tapi juga calon tulang punggung keluarga. Oleh karena itu lebih cenderung seorang pemuda lebih lambat dalam mengambil keputusan untuk menikah. Dia harus mempunyai persiapan sehingga saat dia sudah siap untuk menikah, dia tidak membebani kedua belah pihak, baik dari pihak perempuan maupun dari laki – laki nya sendiri.

Menunda – nundanya seorang pemuda untuk tidak segera menikah bukannya dia tidak mengikuti sunnah nabi untuk bersegera menuju kebaikan, tapi di butuh persiapan yang matang sebelum melangkah ke jenjang berikutnya. Persiapan lho………. Bukan mengulur – ulur waktu.

Bukannya seorang pemuda tidak ingin bersegera mengambil keputusan untuk menikah tapi ada satu kendala diatas yang biasanya berkaitan dengan adat dan norma setempat.
Seperti dalam nasyid yang berbunyi

Di hati ini hanya tuhan yang tau
Di hati ini aku rindu padamu
………………………………..
hanyalah kau gadis pilihannku.



10 Dzulhijjah 1428
Di tulis di Handy’s room, saat sakit DB.