Jumat, 21 Desember 2007

Bermanfaat

Kita hidup tidak mungkin mampu tanpa orang lain, tapi alangkah sengsaranya hidup dengan orang yang tidak membuat kita nyaman bersamanya. Satu pihak kita butuh orang lain, tapi orang disekeliling kita tidak membuat kita nyaman dan tenang.

Islam mengajarkan kepada kita bahwa tidak termasuk orang yang beriman sampai kita menyayangi saudara kita seperti kita menyayangi diri sendiri. Alangkah indahnya seumpamanya kita hidup bersama orang – orang yang mampu membuat kita nyaman dan tententram. Tapi hal itu bukan hanya mimpi, hal itu suguh – suguh pernah terjadi sesuai yang dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW, beliau pernah menunjukkan kepada kita bahwa ukhuwah islamiah pernah terjadi pada jamannya, yang menunjukkan kalau ukhuwah islamiah itu juga pasti bisa terjadi pada masa sekarang.

Mungkin sangat terasa bagi kita yang sedang merantau atau jauh dari orang yang bisa banyak membantu kita tanpa pamrih, seperti orang tua. Kita sering merasakan bahwa kita sedang sendiri apabila kita sedang mengalami masalah atau sedang sakit, kita merasa semua membantu kita hanya sebatas membantu yang tidak sama seperti cara membantunya orang tua pada kita.

Tapi di semrawutnya hidup di jaman yang seperti individualisme ini masih ada orang yang dapat membantu kita yang menyamai seperti orang tua kita. Itulah bantuan yang diberikan oleh orang yang sudah tertanam dalam dirinya rasa iman kepada Alloh, semua yang telah mereka berikan hanya menginginkan balasan dari Alloh saja, tidak dari yang lain.

Pernahkah anda menemukan orang yang seperti itu? Mungkin jawabannya sudah walaupun sangat susah untuk ketemu kembali dengan orang – orang seperti itu. Orang – orang seperti ini umumnya mereka cederung tidak mau di ketahui oleh orang dan mudah untuk menebak sedang berada dimana mereka. Bisa dipastikan dia ada di tempat ibadah atau masjid saat adzan di kumandangkan.

Alangkah indahnya apabila banyak dari kita mempu menerapkannya dalam kehidupan kita, kita tidak usah banyak memperhitungkan setiap yang kita perbantukan kepada orang lain, biarlah Alloh yang membalasnya. Berusahalah menjadi orang yang baik di hadapan Alloh.

Sebaik – baik manusia adalah orang yang banyak bermanfaat pada orang lain. Ungkapan itu pasti sudah banyak didengar bagi para saudara semuslim, oleh karena itu mari kita terapkan dalam kehidupan sehari – hari, agar suasana yang telah dimanajemen oleh Rasululloh dapat kita rasakan kembali, tidak hanya berada di angan – angan maupun hanya dalam banyangan.

Alangkah indahnya menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, kita bisa memaksimalkan apa yang dapat kita berikan kepada orang lain. Semoga Alloh memberikan ijin kepada kita untuk menjadi orang yang baik, menjadi orang yang mampu diambil manfaatnya oleh orang lain sebanyak – banyaknya. Amin

Sabtu, 24 November 2007

Merawat Luka

Tidak sedikit penderita kanker yang menderita luka-luka karena berbagai sebab: bekas operasi, efek radiasi , terlalu lama berbaring, terjatuh, atau pertumbuhan sel-sel kanker sampai ke luar kulit. Sebagian di antaranya merupakan luka kronis yang tidak sembuh dalam waktu 14 hari. Supaya tidak menimbulkan infeksi dan menjadi semakin parah, luka memerlukan perawatan khusus.
Luka Baru

Luka baru, terutama yang kotor, sebaiknya dibersihkan dengan air dan sabun. Kemudian segera dikeringkan dengan kain bersih, bukan tisu, sebab serpihan tisu yang menempel di atas luka dapat menjadi tempat kuman berkembang biak, sehingga menghalangi tumbuhnya jaringan granulasi dan jaringan epitel yang akan menutup luka.

Bila lukanya dangkal dan terdapat di bagian tidak bergerak, ada baiknya dibiarkan terbuka. Cara ini membuat proses penyembuhan berjalan lebih cepat. Antiseptik atau salep antibiotik tidak diperlukan, bila lukanya bersih.

Bila lukanya dalam atau kotor sebaiknya ditutup dengan kasa steril; jangan menggunakan kapas atau tisu dengan alasan sama seperti di atas. Bila ada perdarahan segera hentikan dengan menekan tempat keluarnya darah menggunakan kain kasa steril yang dingin (atau sambil dikompres dengan es), dan baru dilepas bila perdarahan sudah berhenti.

Menggunakan antiseptik untuk luka segar dapat dibenarkan untuk membunuh kuman. Kadang dipakai salep antibiotik, tetapi sebaiknya tidak dilakukan pada tiap luka, untuk mencegah kuman menjadi kebal.

Jika luka yang terjadi cukup besar, mengalami perdarahan cukup banyak, mengalami perdarahan di dalam, atau menampakkan tanda-tanda infeksi (merah, bengkak, bernanah), sebaiknya segera dibawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.

Luka Operasi

Untuk mempercepat penyembuhan, luka bekas operasi sebaiknya dijaga agar tidak terkena air. Untuk itu penderita disarankan tidak mandi, cukup menyeka tubuhnya. Perawatan luka dilakukan oleh dokter/paramedis di rumah sakit. Biasanya perban baru dibuka setelah beberapa hari, saat dokter mengangkat benang jahitan. Tetapi jika perban basah, berdarah, atau kulit di sekitar luka memerah dan nyeri, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Luka Kronis

Normalnya, sebuah luka (termasuk luka operasi) akan sembuh dalam waktu maksimal 14 hari. Tetapi luka akibat pertumbuhan sel kanker, luka bakar, luka akibat diabetes, atau luka akibat terlalu lama berbaring, sulit diharapkan sembuh dalam jangka waktu tersebut.

Luka kanker disebabkan oleh pertumbuhan sel kanker sampai menembus lapisan dermis dan/atau epidermis kulit, sehingga menonjol keluar atau bentuknya menjadi tidak beraturan. Sel kanker yang menonjol keluar kulit umumnya berupa benjolan yang keras, sukar digerakkan, berbentuk seperti jamur atau bunga kol, mudah terinfeksi, jika tersentuh mudah berdarah. Tidak jarang benjolan ini kemudian pecah menjadi luka terbuka, mengeluarkan lendir/cairan, dan berbau tidak sedap.

Prinsip-prinsip Perawatan Luka
Ada dua prinsip utama dalam perawatan luka kronis semacam ini. Prinsip pertama menyangkut pembersihan/pencucian luka. Luka kering (tidak mengeluarkan cairan) dibersihkan dengan teknik swabbing, yaitu ditekan dan digosok pelan-pelan menggunakan kasa steril atau kain bersih yang dibasahi dengan air steril atau NaCl 0,9 %.

Sedang luka basah dan mudah berdarah dibersihkan dengan teknik irrigasi, yaitu disemprot lembut dengan air steril (kalau tidak ada bisa diganti air matang) atau NaCl 0,9 %. Jika memungkinkan bisa direndam selama 10 menit dalam larutan kalium permanganat (PK) 1:10.000 (1 gram bubuk PK dilarutkan dalam 10 liter air), atau dikompres larutan kalium permanganat 1:10.000 atau rivanol 1:1000 menggunakan kain kasa.
Cairan antiseptik sebaiknya tidak digunakan, kecuali jika terdapat infeksi, karena dapat merusak fibriblast yang sangat penting dalam proses penyembuhan luka, menimbulkan alergi, bahkan menimbulkan luka di kulit sekitarnya. Jika dibutuhkan antiseptik, yang cukup aman adalah feracrylum 1% karena tidak menimbulkan bekas warna, bau, dan tidak menimbulkan reaksi alergi.

Norit juga sering dianjurkan untuk ditaburkan di luka kronis basah, mengandung nanah, dan sulit sembuh. Untuk ini sebaiknya dipakai bubuk norit halus bersih dari botol, bukan dari gerusan tablet. Dokter akan memberi petunjuk lebih jauh tentang hal ini, atau memberi resep tersendiri sesuai kondisi luka.

Prinsip kedua menyangkut pemilihan balutan. Pembalut luka merupakan sarana vital untuk mengatur kelembaban kulit, menyerap cairan yang berlebih, mencegah infeksi, dan membuang jaringan mati.
Memilih Pembalut

Saat ini ada berbagai macam pembalut luka modern yang bisa dipakai sesuai kondisi/kebutuhan luka masing-masing. Di antaranya, pembalut yang mengandung calsium alginate, hydroactive gel, hydrocoloid, nystatin, dan metronidazole. Dengan pembalut semacam ini, luka tidak perlu dibuka dan dibersihkan setiap hari, cukup beberapa hari sekali.
Calsium alginate yang berbahan rumput laut, berubah menjadi gel jika bercampur dengan cairan luka. Karenanya dapat menyerap cukup banyak cairan luka, merangsang proses pembekuan darah, dan mencegah kontaminasi bakteri pseudomonas.

Hydroactive gel dapat membantu proses pelepasan jaringan mati (nekrotik). Sedang hydrocoloid yang berbentuk lembaran tebal/tipis atau pasta dapat mempertahankan kelembaban luka, menyerap cairan, menghindari infeksi. Cocok untuk luka yang merah, bengkak, atau mengalami infeksi.

Nystatin yang dikombinasikan dengan metronidazole dan tepung maizena digunakan untuk mengurangi iritasi/lecet, menyerap cairan yang tidak terlalu berlebihan, dan mengurangi bau tidak sedap. Tidak beda dengan campuran calsium alginate dan karbon yang juga berfungsi menyerap cairan dan mengontrol bau tidak sedap.

Ada juga pembalut yang mengandung aquacel, yang terbuat dari selulosa berdaya serap sangat tinggi; atau pembalut mengandung campuran zinc dan metronidazole yang dapat membantu pelepasan jaringan mati, menjaga kelembaban, mengurangi bau, dan mudah dibuka. Tetapi pembalut jenis ini tidak boleh digunakan pada saat radiasi.

Tanpa pembalut-pembalut modern itu, kasa steril dan obat luka yang diberikan dokter sudah cukup. Yang penting bersihkan luka, keringkan (termasuk kalau berdarah, bersihkan dulu darahnya), obati, kemudian tutup dengan kasa steril dan perekat.
Tetapi ada juga luka kanker yang tidak perlu ditutup pembalut. Misalnya luka di dalam mulut dan tenggorokan akibat kanker nasofaring, atau akibat kemoterapi dan radiasi di area kepala-leher-dada. Untuk mencegah infeksi Anda bisa menggunakan obat kumur yang mengandung mycostatin dan garam, atau membuat sendiri obat kumur dari campuran ½ sendok teh baking soda dan ½ sendok teh garam dilarutkan dalam segelas besar air hangat.

Prinsip perawatan luka yang lain adalah tidak boleh membuat sebuah luka menjadi luka baru (berdarah) lagi, karena itu berarti harus memulai perawatan dari awal lagi. Juga, harus bisa mengontrol bau tidak sedap, mengatasi cairan yang berlebih, mengontrol perdarahan, mencegah infeksi, mengurangi nyeri , dan merawat kulit di sekitar luka.

Yang penting diperhatikan dalam merawat luka adalah selalu menjaga kebersihan. Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah merawat luka, selalu menjaga kebersihan luka, menjaga agar pembalut/penutup luka selalu bersih dan kering. Hindari tindakan menggaruk luka atau kulit di sekitar luka.

Segeralah berkonsultasi ke dokter jika ada tanda-tanda infeksi, yaitu kulit di sekitar luka berwarna merah, bengkak, suhu tubuh meningkat, nyeri, mengeluarkan bau tidak sedap (yang berbeda dari biasanya), mengeluarkan cairan berwarna kekuningan atau kehijauan, atau mengalami perdarahan yang sulit dihentikan.

Lepas dari itu semua, mengkonsumsi makanan bergizi tinggi dan seimbang akan mempercepat penyembuhan luka.

Madu yang Multiguna

BERBAGAI kelebihan madu sebagai makanan bergizi tinggi sudah diketahui sejak zaman Mesir maupun Yunani kuno. Zaman Mesir kuno, larutan madu bukan hanya sebagai sumber makanan, tetapi juga pengawet yang luar biasa: dari daging binatang buruan untuk persediaan konsumsi sampai mumifikasi jenazah yang tahan ribuan tahun.
Madu dihasilkan oleh lebah madu. Dalam satu koloni lebah madu, terdapat seekor lebah ratu, beberapa ratus lebah jantan, dan lebah pekerja yang bisa mencapai 100.000 ekor.
Ukuran lebah ratu dua kali lebih panjang dan 2,8 kali lebih berat dari lebah pekerja. Tugasnya hanya menghasilkan telur dengan jumlah 1.000-2.000 butir. Telur yang dibuahi setelah lebah ratu kawin dengan lebah jantan menghasilkan lebah pekerja dan kadang lebah ratu baru. Bila dalam satu koloni ada dua lebah ratu, maka yang satu akan meninggalkan koloni dengan pengikutnya.
Sementara telur yang tidak dibuahi menghasilkan lebah jantan. Tugas lebah jantan hanya mengawini lebah ratu. Karena itu, umurnya pun pendek, hanya tiga bulan.
Tugas utama lebah pekerja adalah mengumpulkan nektar atau tepung sari untuk membuat madu. Tugas ini amat menakjubkan, karena mereka bisa mencari bahan madu dari bunga mekar yang jaraknya dari sarang bisa beberapa kilometer.
Dalam keadaan tanpa muatan, seekor lebah bisa terbang dengan kecepatan 65 kilometer per jam. Bila tengah membawa nektar, kecepatannya tinggal 30 kilometer per jam.
Untuk membuat 100 gram madu, lebah harus mendatangi tidak kurang dari satu juta tangkai bunga. Nektar diangkut dalam kantung tepung di kakinya. Di dalam sarang, nektar diolah menjadi madu, lilin, dan royal jelly yang menjadi makanan utama lebah ratu. Umumnya satu sarang menghasilkan sekitar 150 kilogram madu setiap musim.
Peternakan lebah madu seperti di Australia yang sudah maju, juga menanam bunga-bunga sumber nektar sebagaimana halnya peternak sapi menyediakan hijauan sumber pakannya. Tidak mengherankan pula bila madu yang dihasilkan juga berbeda-beda, tergantung sumber nektarnya. Ada madu apel, madu pir, madu anggur, dan sebagainya.
Di Indonesia, meski tidak sesempurna di negara maju, sebenarnya juga punya beberapa jenis madu. Ada madu sumbawa yang nektarnya berasal dari hutan kawasan Pulau Sumbawa, madu kalimantan atau madu lampung, dengan warna, bau, dan rasa yang berbeda.
Di samping faktor jenis bunga, kualitas dan kuantitas madu juga dipengaruhi oleh jenis lebahnya.
***
KHASIAT madu berasal dari kandungannya yang beragam. Ada berbagai jenis enzim seperti diastase, invertase, katalase, peroksidase, dan lipase yang membantu proses pencernaan sehingga memperlancar metabolisme. Sejumlah asam amino seperti asam malat, tartarat, sitrat, laktat, juga berperan dalam metabolisme.
Ada pula mineral seperti magnesium, belerang, fosfor, besi, kalsium, khlor, natrium, yodium, serta kalium dalam bentuk garam-garamnya, yang dibutuhkan tubuh agar tetap bugar. Kandungan garam mineral ini serupa dengan kandungan garam mineral darah manusia sehingga mengonsumsi madu tidak akan berdampak negatif pada darah.
Menurut dr Filatof, ophthalmologis dari Rusia, madu pun mengandung perangsang biogenik yang berperan meningkatkan kesegaran.
Di dalam madu masih terkandung biose atau zat pengatur tumbuh yang mempercepat pertumbuhan akar, tunas, serta pembungaan pada tanaman, selain zat antibakteri sehingga bisa membantu mencegah infeksi pada luka.
Vitamin pada madu antara lain B2 (riboflavin) dan B6 (pirodoksin) yang berperan dalam metabolisme protein dan mencegah penyakit kulit. Ada pula B3 (asam pantotenat) dan H (biotin) yang berperan dalam metabolisme lemak dan protein serta menghambat penyakit kulit seperti eksim dan herpes.
Oleh karena itu pula, madu banyak dimanfaatkan untuk kosmetik. Sejak Zaman Mesir dan Yunani kuno, madu digunakan di wajah agar tetap cantik, bersih, dan menghilangkan noda-noda. Sifat antibiotiknya bisa digunakan dalam sampo untuk mencegah ketombe.
Namun, ada juga madu yang membawa bencana. Alkisah, pasukan Yunani pada tahun 400 sebelum Masehi baru pulang dari medan perang. Di hutan yang dilewati, mereka menemukan madu dan dimakan ramai-ramai. Tak lama kemudian, banyak prajurit muntah-muntah dan tidak sedikit yang meninggal. Mengapa demikian?
Ternyata, nektar yang berasal dari bunga beracun seperti rododendron, azalea, andromeda, kalmia, atropa, datura, euphorbia, gelsemium, melaleuca, dan agave, juga menghasilkan madu beracun.
Namun, hal ini tak perlu membuat takut mengonsumsi madu. Soalnya, saat ini amat jarang terdengar adanya kasus keracunan gara-gara mengonsumsi madu.


Prof H Unus Suriawiria Dosen senior ITB, pemerhati bioteknologi dan agroindustri.

Jumat, 26 Oktober 2007

UPDATE



APAKAH ANTIOKSIDAN SELALU AMAN ?

Antioksidan secara luas dianggap sebagai mekanisme pertahanan penting untuk penyakit jantung. Meskipun demikian, tim peneliti University of Utah menemukan bahwa kadar suatu antioksidan yang berlebihan yaitu glutation bentuk reduksi, bahkan sebaliknya dapat menimbulkan penyakit tersebut.

Hasil studi yang dilakukan oleh Dr. Ivor J. Benjamin dkk. Dari University of Utah School of Medicine, menunjukkan adanya peluang untuk mengembangkan golongan obat baru guna mengobati atau bahkan mencegah penyakit jantung yang diakibatkan oleh “stress reduktif”.

Protein alpha B-Crystallin yang juga disebut sebagai molekul pengawal, secara normal membantu protein untuk dapat terlipat di dalam sel. Jika proses ini berjalan dengan baik, maka sel akan memproduksi glutation bentuk reduksi dalam jumlah yang tepat, yang bersifat sehat bagi tubuh. Tetapi jika gen yang membuat alpha B-crystallin bermutasi pada manusia, maka protein tidak melipat dengan semestinya, tetapi mengalami agregasi. Akibatnya glutation bentuk reduksi diproduksi dalam jumlah berlebih, sehingga mengganggu fungsi jantung. Keadaan ini disebut sebagai stress reduktif.

Kelainan yang diakibatkan oleh stress reduktif tidak terbatas pada miosit jantung. Pada WEH17.2 sel limfoma, ekspresi berlebihan G6PD meningkatkan glutation reduksi dalam bentuk NADPH, menurunkan sintesis ATP oleh mitokondria, dan meningkatkan kepekaan terhadap ROS dan apoptosis. Selain itu, produksi berlebihan glutation bentuk reduksi akibat peningkatan aktivitas G6PD cenderung menyebabkan efek pleiotropik ekspresi gen, disfungsi mitokondria, dan control kualitas protein.

Dalam penelitian yang dilakukan di dalam laboratorium pada binatang percobaan tikus yang mengalami gagal jantung akibat alpha B-Crystallin mutan, para peneliti menemukan adanya peningkatan aktivitas jalur biokimiawi yang menyebabkan tingginya kadar glutation bentuk reduksi pada binatang tersebut.

Glutation merupakan salah satu antioksidan yang paling kuat dalam tubuh dan diregulasi melalui beberapa tahap terutama oleh enzim G6PD. Untuk dapat menetapkan hubungan antara glutation bentuk reduksi dengan gagal jantung, para peneliti mengawinkan tikus dengan alpha B-Crystallin mutan yang membawa begitu banyak G6PD dengan tikus yang mempunyai kadar enzim sangat rendah. Ternyata, menghasilkan suatu keturunan yang mempunyai kadar glutation bentuk reduksi normal dan tidak mengalami gagal jantung. Penurunan kadar glutation bentuk reduksi secara dramatis memperbaiki angka harapan hidup tikus – tikus ini, dan hal ini pada dasarnya karena tikus – tikus tersebut dicegah untuk tidak mengalami gagal jantung.

Penyakit jantung, Alzheimer, Parkinson, dan penyakit fatal lainnya dihubungkan dengan stress oksidatif, yang diakibatkan oleh molekul – molekul “radikal bebas” hasil reaksi oksigen yang masuk tubuh. Radikal bebas bersirkulasi dalam tubuh, memicu reaksi – reaksi kimiawi yang merusak protein, dan menyebabkan protein mengalami agregasi, banyak orang menggunakan antioksidan untuk mencegah penyakit jantung dan penyakit lain akibat agregasi protein, tetapi bukti – bukti yang menunjukkan bahwa antioksidan betul – betul bekerja, masih belum jelas. Sampai saat ini stres reduktif tidak dilihat dalam konteks sebagai penyakit, dan hal ini dapat terjadi akibat terlalu banyak zat yang baik (antioksidan).

Dari hasil studi akan dapat dikembangkan obat – obat baru yang ditujukan terhadap jalur genetic yang menyebabkan masalah ini, yaitu dengan adanya penurunan kadar glutation bentuk reduksi tanpa memengaruhi gen mutan yang mengkode alpha B-Crystallin dapat memperbaiki stress reduktif. Metode pengobatan ini lebih ditujukan terhadap keseimbangan yang diperlukan pada sel – sel kita, dan hal ini dapat mempunyai dampak besar untuk pengobatan penyakit jantung maupun penyakit serius lain.


SINAR MATAHARI MENURUNKAN RISIKO SKLEROSIS MULTIPEL PADA ANAK

Suatu studi baru yang dimuat dalam majalah Neurology, melaporkan bahwa paparan sinar matahari selama masa anak – anak pada kembar monozigot dapat menurunkan risiko sclerosis multipel sebesar 60%.

Dr. Thomas M. Mack dkk. Dari Keck School of Medicine, University or Southern California, meneliti kadar paparan sinar matahari pada 79 pasang kembar identik, dan hanya menemukan 1 pasang yang menderita sclerosis multipel. Dilaporkan bahwa anak kembar yang menderita penyakit tersebut mendapat paparan sinar matahari yang kurang semasa anak – anak, dibanding yang lain.

Hasil studi ini menunjukkan bahwa paparan sinar matahari tampaknya mempunyai efek protektif terhadap penyakit sclerosis multipel. Paparan sinar ultraviolet menimbulkan efek proteksi terhadap sclerosis multipel melalui mekanisme langsung yaitu dengan memengaruhi respons imun seluler, dan secara tidak langsung yaitu dengan memproduksi vitamin D imunoaktif.

Studi ini merupakan bagian dari suatu studi besar yang dalakukan di Amerikan Utara, yang disebut International Twin Study. Studi ini meneliti semua anak kembar yang didiagnosis menderita penyakit kronik tertentu, termasuk sclerosis multipel. Di dalam kuesioner yang sangat komprehensif sepanjang 60 halaman, ditanyakan factor – factor etiologic yang mungkin berperan, antara lain dicatat banyaknya paparan sinar matahari berhubungan dengan aktivitas anak yang terpapar sinar matahari.

Masing – masing anak kembar ditanya apakah menghabiskan waktu lebih banyak di luar rumah selama berbagai musim. Juga ditanya apakah mereka sering pergi ke pantai, dan bermain olah raga kelompok.

Untuk tujuan studi, hanya anak kembar yang menunjukkan hubungan antara penyakit dan paparan sinar matahari yang dimasukkan dalam analisis. Dari 79 pasang anak kembar, sebagian besar merupakan anak perempuan, dan lahir di bagian utara Amerikan Serikat atau utara Eropa.

Meskipun dalam studi ini jumlah anak kembar yang dimasukkan dalam analisis terbatas, tetapi terlihat adanya hubungan bermakna antara penyakit dengan paparan sinar matahari dengan rasio risiko 0,25-0,57.

Secara keseluruhan, pasangan kembar yang menderita penyakit ini adalah pasangan yang menerima paparan sinar matahari lebih sedikit dibanding pasangan yang tidak terkena penyakit. Para peneliti tidak menemukan adanya factor lain yang berpengaruh, seperti infeksi pada masa anak – anak, insidensi mononucleosis infeksiosa, merokok, diet, dan usia saat menarche, yang mungkin berpengaruh terhadap efek protektif paparan sinar matahari.

Tim peneliti ini juga mengatakan bahwa studi serupa yang menunjukkan adanya efek protektif sinar matahari telah dilaporkan pada 2003 kasus sclerosis multipel di Tasmania. Dari studi tersebut ditunjukkan bahwa anak – anak yang terpapar sinar matahari selama 2 jam atau lebih setiap minggu, mengalami penurunan risiko sclerosis multipel sebesar 60%, dibanding anak – anak yang mendapat paparan sinar matahari < 2 jam seminggu.

Dari analisis juga ditemukan bahwa efek protektif paparan sinar matahari hanya terlihat pada pasangan kembar anak perempuan. Hal ini merupakan penemuan yang perlu diteliti lebih lanjut, karena menunjukkan adanaya efek imunomodulasi vitamin D yang spesifik terhadap jenis kelamin. Meskipun demikian, para peneliti mengingatkan agar hasil studi ini perlu disimpulkan dengan hati – hati, karena jumlah pasangan kembar yang diteliti terbatas.

Meskipun demikian, hasil studi ini menunjukkan pentingnya paparan sinr matahari bagi pasangan – pasangan kembar identik yang mempunyai risiko menderita sclerosis multipel. Prioritas penelitian tertinggi harus ditujukan untuk mengetahui bagaimana paparan sinar matahari mengurangi risiko sclerosis multipel, untuk dapat mengungkap penyebab penyakit sclerosis multipel ini.


LEKOSIT TERNYATA TIDAK MENYERANG SEMUA JENIS BENDA ASING

Buku – buku pelajaran biologi yang menyatakan bahwa leukosit neutrofil merupakan pembunuh yang tidak membeda – bedakan, ternyata tidak benar. Dahulu dianggap bahwa leukosit jenis ini melakukan patroli di dalam tubuh, menjaga tubuh terhadap infeksi bakteri dan jamur, dan mengindentifikasi serta menghancurkan semua jenis penyusup yang masuk ke dalam tubuh. Sekarang dibuktikan bahwa neutrofil sebenarnya membedakan target yang dijadikan sasaran, sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan obat – obat yang lebih baik dan berguna untuk melawan kuman patogen yang mematikan.

Tim peneliti dan Whitedead Member Gerald Fink telah menemukan bahwa neutrofil dapat mengenali dan memberi respons terhadap suatu molekul gula spesifik yang disebut beta-1,6-glukan yang terdapat pada permukaan jamur. Molekul gula hanya merupakan fraksi kecil dari dinding sel jamur, jauh lebih sedikit jumlah dibanding molekul gula lain yang mempunyai sifat kimia mirip, yaitu beta-1.3-glukan. Karena molekul gula yang jumlahnya sedikit menghasilkan reaksi yang lebih kuat terhadap sel – sel imun, maka dianggap neutrofil dapat membedakan dua zat kimia yang sangat mirip tersebut.

Berdasarkan studi tersebut, Dr. Ifat Rubin-Bejerano sebagai peneliti utama menyatakan bahwa proses neutrofil memakan dan membunuh mikroba, tergantung pada sifat dinding sel mikroba. Ditunjukkan bahwa neutrofil memberi respons dengan cara yang sama sekali berbeda, jika kompsisi gula diubah sedikit, jika kita dapat menggunakan molekul gula yang unik ini untuk merangsang system imun, maka hal ini dapat membantu tubuh manusia melawan infeksi.

Dahulu diduga bahwa sel – sel kunci system imun ini, tidak memilih – milih dan akan memakan semua jenis benda asing. Studi ini ternyata menunjukkan hasil yang sebaliknya, yaitu sel – sel ini tidak sembarangan memburu target, tetapi dapat membedakan satu patogen dengan patogen lainnya. Ada bukti – bukti yang menunjukkan bahwa neutrofil memberi respons terhadap beta-glukan. Manik – manik halus yang dilapisi berbagai senyawa (termasuk beta-1,3-glukan dan beta-1,6-glukan dipaparkan dengan neutrofil, dan ternyata ada perbedaan yang bermakna dalam responsnya terhadap kedua jenis gula tersebut. Neutrofil secara cepat memakan sebagian besar manik – manik yang dilapisi beta-1,6-glukan, tetapi hanya sebaian kecil manik yang dilapisi beta-1,3-glukan.

Studi terdahulu menunjukkan bahwa serum darah (tampa sel – sel darah) membantu neutrofil mengenali musuhnya, karena itu dicari kunci penyebab respons tersebut pada cairan ini ternyata diidentifikasi adanya beberapa protein dalam serum yang terikat dengan beta-1,6-glukan, tetapi tidak dengan beta-1,3-glukan. Kemudian ditemukan adanya sebuah molekul pada permukaan neutrofil yang dapat mengenali protein-protein ini.

Sehubungan dengan hal diatas, maka para peneliti melakukan studi dengan Candida albicans, yang merupakan jamur yang paling sering ditemukan dalam aliran darah. Digunakan suatu enzim yang menghancurkan beta-1,6-glukan dari dinding sel, dan membiarkan beta-1,3-glukan tetap utuh. Kemudian neutrofil ditambahkan pada sel – sel yang komposisinya sudah berubah tersebut, dan menemukan adanya penurunan respons imun sebesar 50%.

Tubuh kita mempertahankan suatu keseimbangan yang sangat bagus, antara system imun dan mikroba. Antibiotika dan jamur meningkatkan keseimbangan kearah yang bermanfat untuk system imun, dengan melawan mikroba secara langsung. Suatu senyawa seperti beta-1,6-glukan dapat lebih membantu meningkatkan keseimbangan ini dengan merangsang sel – sel imun.

Hasil studi ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah infeksi microbial yang makin lama bertambah berat sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia, khususnya pasien dengan gangguan system imun.


diambil dari Medical Update. edisi oktober 2007.

Selasa, 16 Oktober 2007

TAK TERLUPAKAN

Hari itu tidak saya perkirakan akan jadi moment yang mengenang di hati saya. Awalnya saya sudah punya wali di jogja untuk membeli sebuah motor, itu pun saya minta tolong kepada keluarga teman saya. Maklum saya anak perantauan, dan orang tua saya pun tidak mampu untuk membelikan saya sepeda motor yang saat itu saya sangat memerlukannya untuk aktifitas saya selama dijogja.

Saya minta bantuan kepada teman saya untuk menjadi wali saya saat saya mengambil sepeda motor yang dibayar secara kredit. Keluarga teman saya sudah bersedia. Saya pun dan bapak teman saya itu pergi ke dealer dan merencanakan untuk membeli sebuah sepeda motor secara kredit. Saya terpaksa membeli secara kredit karena butuh waktu lama bagi saya untuk mempunyai uang sebanyak harga motor tersebut, padahal saya sudah sangat membutuhkannya.

Saya sampai di sebuah daeler yang telah saya pilih dan saya survey yang menurut saya daeler tersebut syaratnya paling sederhana. Di sana terlihat petugas front office dan saya langsung menghampiri dan mengatakan kalau saya punya rencana untuk membeli sepeda motor di daeler itu.
Saya diberi penjelasan tentang syarat – syarat untuk membeli sepeda motor secara kredit, ternyata ada satu syarat yang saya belum cukupi, padahal saya sudah berusaha menyiapkan semua syarat tetapi masih ada satu syarat tambahan yang apabila tidak dipenuhi sepeda motor tidak bisa dibawa.

Sedih, susah dan malu bercampur di hati saya, saya berkata dalam hati “ gagal lagi, padahal sudah yang ke tiga kali, dan itupun hampir saja berhasil. Mungkin Alloh belum mengijinkan saya memiliki motor dengan cara ini”. Setelah mengucapkan terimakasih dan mengantar bapak teman saya pulang, saya pun langsung pulang ke kos. Sesampainya di kos saya disambut oleh teman satu kos saya yang usianya lebih tua dari saya yang sering di panggil Mas Akhi.

Mas Akhi orangnya baik, dia sudah bekerja sebagai PNS di salah satu Rumah Sakit daerah di jogja. Mas Akhi langsung menanyai saya saat sesampainya saya di kos. “ gimana dik jadi ambil motornya ? “
“ tidak mas masih ada satu syarat yang belum terpenuhi, padahal cuma sepele tapi kalo tida dipenuhi motor tidak bisa dibawa “. saya menjawab dengan tidak bersemangat. “ memang kenapa to ? “ Mas Akhi tanya lagi, lalu saya menceritakan kejadian di daeler dari awal sampai akhir.

Setelah mendengar cerita saya mas andi tanya kepada saya “ memang harga motor yang mau diambil harga normalnya berapa ?” saya menjawab “ sekitar dua belas juta mas “ lalu kalo di kredit menjadi berapa ?“ Mas Akhi tanya lagi “ menjadi sekitar delapan belas juta mas “ saya menjawab, lalu Mas Akhi tanya lagi “ kalau cash motor bisa langsung dibawa pulang dan kalau cash syaratnya apa aja ?” saya menjawab dengan enteng “ ya kalo cash mudah mas, syaratnya cuma nyerahkan foto copy KTP sudah motor bisa dibawa pulang “, mas andi bertanya lagi “ kamu butuhnya kapan to ?” saya menjawab “ kalo bisa sih secepatnya, soalnya untuk perjalanan Rumah Sakit ke kos mas, kalo naik bis agak mahal soalnya harus naik bis dua kali “.

Setelah diam sejenak Mas Akhi bicara “ ya sudah kamu ambil aja motor secara cash, nanti pakai uang saya dulu, saya punya kalo cuma sekitar dua belas juta, kamu mau ambil kapan ?” “ yang bener mas, ini enggak main – mainkan, apa saya lagi mimpi ?” saya menimpali dengan nada terheran. “ bener “. “Terus saya mulangkannya gimana mas “, “ kamu tinggal menyicil sesuai dengan uang cicilan yang kamu rencanakan mau dibayarkan ke daeler “. Mas Akhi menjawab pertanyaan saya. “ OK mas, OK berarti kita ambil motornya besok aja ya mas, gimana ?” “ ya sudah besok pulang dari rumah sakit saya bawakan uangnya lalu kita ke daeler bareng “. lalu saya ucapkan terimakasih kepada Mas Akhi dan langsung sujud syukur.

Alloh memang Maha Berkehendak, jika kita bersabar insya Alloh, Alloh tidak membiarkan hambanya.
Alloh akan memberi rejeki dari arah yang tidak disangka – sangka.


4 syawal 1428 H
ditulis berdasarkan hasil sharing teman kepada saya dengan penambahan sedikit alur.

Kamis, 11 Oktober 2007

UCAPAN



MENGUCAPKAN SELAMAT 'IDUL FITRI 1428

TAQOBBALLOHU MINNA WA MINGKUM, TAQOBBAL YA KARIM

SEMOGA KITA TERMASUK ORANG YANG

* DIAMPUNI DOSANYA OLEH ALLOH
* DITERIMA AMAL IBADAHNYA
* DIPERTEMUKAN DENGAN ROMADHON TAHUN DEPAN
* TERMASUK ORANG YANG BERTAKWA

AMIN.

MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN. MOHON MAAF ATAS SEGALA KHILAF

Senin, 08 Oktober 2007

KENANGAN



Ingatah segalanya ini tidak ada yang kekal
Hari demi hari meninggalkan kenangan – kenangan di ingatan
Tanpa tersadar ingatan sudah bertumpuk bahkan berjejal
Tapi tidak jua kita mengambil pelajaran

Tadi puisi yang saya buat secara spontan, setelah saya baca ternyata cocok juga untuk saya tuliskan di sini, maka saya masukin aja ….



Aktifitas saya selama kuliah tidak hanya sekedar asrama dan kampus, ada aktivitas lain yang sering saya lakukan. Pada awalnya saya sangatlah tidak antusias dengan kegiatan tersebut karena berbagai alasan yang muncul pada diri saya, maklum mahasiswa biasanya pada awal – awal kan study oriented banget. Tapi entah kenapa setelah berjalan nya waktu dan umur saya, saya mulai merasa bahwa sebenarnya saya yang butuh aktifitas itu.

Sebenarnya aktifitas itu mungkin bagi para anak – anak yang mengkhususkan diri belajar agama secara intensive mungkin tidak punya makna apa – apa bagi dirinya. Tapi bagi saya hal itu mempunyai makna tersendiri.

Entah kenapa yang tadinya setiap saya disuruh setor hafalan pasti saya baru mulai menghafal saat di perjalanan menuju masjid yang sering digunkan kami untuk berkumpul. Tapi sekarang bebeda yang terpikit oleh saya adalah saya butuh forum tersebut untuk menyetor setiap hafalah yang saya hafalkan.
Kalau dibaca sekilas kayaknya berputar hampir 180 derajat ya. Tapi itulah keadaannya.

Tadinya saya hanyalah seorang pemuda yang hampir menganggap agama itu menjadi nomor dua. Hal itu terbukti waktu sebelum kuliah, kalau mau ada tes mata ajaran matematika, kebetulan itu mata ajaran favorit saya, maka saya mati – matian malamnya belajar untuk mempersiapkan tes tersebut. Tapi berbeda saat saya akan mengahadapi tes mata ajaran agama islam, dalam hati saya yang terpikir adalah “ saya enggak usah belajar, kan cuma Agama Islam, gak bisa enggak pa.. pa… “.

Setelah saya sadar ternyata yang bisa membawa kebahagiaan kita di dunia dan di akhirat ternyata bukan ilmu matematikanya, atau yang lainnya, tetapi ilmu Agamalah yang paling penting dan harus dimiliki oleh setiap muslim untuk pegangan atau kompas dalam mengarungi lautan dunia ini. Tapi saya tidak meninggalkan belajar untuk kuliah saya juga lho………….

Saya pada awalnya satu kelompok terdiri dari tujuh orang, dari berbagai jurusan di kampus saya dan dari berbagai daerah. Tetapi karena ada yang sudah selesai studynya dan pulang kedaerahnya masing – masing atau bekerja keluar kota maka kami sekarang tinggal bertiga. Tapi tetap semangat lho…………..
Kami bertiga sudah seperti saudara sendiri, kita saling membantu jika ada permasalahan.

Sebenarnya saya bukan asli Jogja dan kedua temanku pun demikian. Bahkan salah satu dari kedua temanku tadi berasal dari kampung halaman yang sama dengan saya. Alhamdulillah setelah lulus kami bertiga langsung mendapat pekerjaan di tempat yang sama, itulah yang menyebabkan kita masih dapat berkumpul di Jogja.

Jadi kalau suatu saat Alloh mensekenariokan saya untuk pulang kekampung halaman maka saya pasti akan pulang ke daerah asal saya. Dan saya akan berusaha membangun daerah saya dengan ilmu yang saya peroleh di “kota pelajar” ini. Dan pasti kami akan berpisah. Tapi insya Alloh kita tidak akan melupakan persaudaraan ini.

Itulah indahnya persaudaraan dalan islam. Wahai saudaraku, jika engkau mempunyai teman yang engkau anggap sebagai saudara, buatlah kebersamaan dengan nya merupakan kenangan indah yang tidak akan terlupakan sepanjang hidup.

Semoga bermanfaat.




27 Ramadhan 1428
Ditulis siang hari saat I’tikaf di STPN.


Rury

Jumat, 05 Oktober 2007


ini poto teman - temanku saat kunjungan ke salah satu rumah sakit jiwa di bogor. ini teman - teman satu kelasku.


ini poto saat kita mengadakan MABIT di kampus kami. pesertanya adek - adek kelas ku.
semoga membawa andil baga saya di akhirat kelak.







tiga poto di atas adalah kegiatan kami saat menyambut mahasiswa baru di kampus POLTEKKES YOGYAKARTA. kegiatan pada poto itu diadakan di salah satu tempat pariwisata terkenal di jogja yang bernama KALI URANG.

AKTIFITAS KU



dari kiri kenan. Agus, Hendi, Saya. poto ini di dapat saat kita berada di puncak bogor.ini adalah temat karib ku. sebenarnya banyak teman - teman ku yang sudah aku anggap saudara sendiri, saya harus pilih poto - poto yang bagus untuk ditampilkan. insya alloh lain waktu saya masukkan

PEMAKAIAN ALBUMIN PADA SIROSIS HEPATIS

Permakaian Albumin Pada Sirosis Hepatis

Menurut pakar

Dr. Siti Nurdjanah, Mkes, SpPD, KGEH.

Albumin merupakan koloid alamiah pertama yang digunakan sebagai volume expander sehubungan dengan fungsinya dalam meningkatkan tekanan ankotik intravaskular sehingga mampu memperbesar volume intravaskular dan memperbaiki perfusi jaringan. Albumin juga berfungsi sebagai alat transport beberapa zat penting seperti lemak, toksin, obat-obatan.

Indikasi penggunaan albumin.

1. Hipovolemia (pada pasien dengan hidrasi baik).
2. Hipoalbuminemia pada malnutrisi, luka bakar, bedah mayor, infeksi (syok septik), ekskresi ginjal yang berlebihan.
3. Pengobatan pada luka bakar berat (setelah 24 jam pertama).
4. ARDS (Adult Respiratory Distress Syndrome) dan edema pulmo.
5. Pre atau paska operasi bypass kardiopulmoner.
6. Untuk mengikat dan mengeluarkan bilirubin toksik pada neonataus dengan penyakit heolitik.

Sejak beberapa dekade yang lalu infus albumin merupakan bagian dari penatalaksanaan pasien sirosis hepatis dengan asites, bertujuan untuk mengurangi perbentukan asites dan/atau memperbaiki sirkulasi dan fungsi ginjal.

Sebuah studi menunnjukkan bahwa pada pasien sirosis hati dengan asites permagna yang menjalani parasistesis disertai pemberian albumin, tidak terjadi gangguan elektrolit, peningkatan serum kreatinin maupun peningkatan plasma renin. Sementara itu Compean dkk (2002) telah membandingkan pemakaian dextran-40 dengan albumin pada 48 pasien sirosis yang menjalani parasistesis. Disfungsi sirkulasii detemukan sebanyak 42% pada kelompok dextran-40 dan 20% pada kelompok albumin dengan peningkatan aktivitas plasma renin pada kelompok dextran-40 sebesar 51% dan pada kelompok albumin sebesar 15%. Dengan demikian terjadi perbedaan yang bermakna.

Pada komplikasi sirosis berupa peritonitis bakterial spontan (PBS), Sort dkk (1999) telah melakukan studi yang membandingkan pemberian cefotaxim saja dengan cefotaxim ditambah albumin pada 125 pasien PBS. Gangguan ginjal terjadi pada 33% kelompok cefotaxim dan 10% kelompok cerotaxim dengan albumin. Angka mortalitas pada kelompok cefotaxim sebesar 41% sedangkan pada kelompok cefotaxim dengan albumin sebesar 22%. Pada pada komplikasi sindroma hepatorenal, yang ditemukan pada 40-80% pasien sirosis. Pemberian jangka panjang kombinasi midodrine oral dan octreotide bersamaan dengan infus albumin 20% dosis 50-100 ml/hari selama 20 hari, telah menunjukkan adanya perbaikan aliran plasma ginjal, laju filtasi glomerulus dan ekskresi natrium urin yang bermakna.

Kesimpulan
Meskipun pemakaian albumin dalam bidang gastrointestinal ataupun penyakit lainnya masih diperdebatkan, tetapi beberapa studi menunjukkan adanya efikasi pada pencegahan dan penanganan disfungsi sirkulasi dan sindroma hepatorenall pada pasien sirosis; yang meskipun sifatnya sementara, tetapi dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas.




Dr. Sutanto Maduseno, SpPD

Efek samping albumin

1. Keluhan yang mungkin timbul : demam, nausea, menggigil, dan urtikaria.
2. Toksisitas aluminium pada gagal ginjal.
3. Hipokalsemia karena albumin mengikat kalsium.
4. Hemolisis, jika diberikan larutan albumin hipotonik dalam jumlah besar.
5. Hipervolemia dan gangal jantung kongestif, bila albumin berlebihan.
6. Menurut BPL Medical Depertment : adverse reaction 1 dalam 17.200 (albumin 5%), dan dalam 78.200 (albumin 25%) serta tidak didapatkan reaksi yang serius dan fatal.

Permberian infus albumin pada pasien sirosis sampai sejauh ini masih diperdebatkan, karena hanya berdasarkan pengalaman klinis, tidak didukung oleh penelitian prospektif, biaya mahal, ketersediaan terbatas dan berdasarkan suatu metaanalisis, albumin justru meningkatkan mortalitas pada pasien kritis.

Bass (1999) melaporkan bahwa pemberian albumin sebagai volume expander pada sirosis dengan asites belum pernah memperihatkan keunggulannya dalam survival, manfaat terapeutiknya belum jelas, serta memerlukan banyak biaya.

Gines (2002) menyatakan bahwa tidak terdapat bukti yang mendukung efektivitas albumin terhadap perbaikan fungsi ginjal. Perbaikan fungsi ginjal yang nyata hanya ditemukan pada pasien yang memiliki fungsi ginjal normal atau sedikit melemah, sedangkan pada gagal ginjal sedang sampai berat tidak didapatkan respon yang menguntungkan.

Cochrane Injuries group albumin reviewers telah melakukan metaanalisis terhadap 30 penelitian RCT (Random Controlled Trial) yang membandingan permberian albumin atau fraksi protein plasma dengan kristaloid pada 1419 pasien penyakit kritis dengan hipovolemia, luka bakar atau hipoalbuminemia. Hasilnya adalah tidak terdapat bukti bahwa albumin menurunkan mortalitas tetapi ditemukan petunjuk bahwa albumin dapat meningkatkan risiko kematian pada pasien tersebut. Risiko kematian pada pasien yang mendapatkan albumin 6% lebih tinggi (95% CL; 3-9%) dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapatkan albumin. Data dari metaanalisis tersebut menunjukkan bahwa pemakaian albumin pada pasien kritis sangat penting untuk diteliti kembali.

Kesimpulan
Berdasarkan pada beberapa laporan penelitian, sejauh ini pemberian albumin dalam klinik masih bersifat kontroversial. Meskipun ada penelitian yang melaporkan manfaat dari pemberian albumin, tetapi penelitian lainnya menemukan adanya peningkatan risiko kematian pada pasien kritis yang mendapatkan albumin.



Prof. Dr. Laurentius A. Lesmana, SpPD

Indikasi infus albumin pada sirosis hepatis.

1. Asites Refrakter.
2. Peritonitis Bakteri Spontan (PBS).
3. Sindroma Hepatorenal (SHR).
4. Hipoalbuminemia Berat Dengan Komplikasi.

Komplikasi lain dari sirosis adalah sindroma hepatorenal (SHR) dan peritonitis bakteri spontan (PBS).

SHR tipe I ditandai dengan reduksi progresif akut fungsi ginjal dimana terjadi penggandaan kreatinin serum awal sampai > 2.5 mg/dl atau penurunan klirens kreatini 24 jam pertama sebesar 50% ( sampai < 20 ml/menit ) dalam waktu kurang dari 2 minggu.
SHR tipe II memiliki perjalanan yang tidak terlalu progresif. Penatalaksanaan SHR meliputi infus albumin disertai dengan obat vasoaktif (seperti octreotide dan midodrine).

Diagnosis PBS ditegakkan berdasarkan hasil positif dari kultur bakteri cairan asites dan peningkatan jumlah PMN absolut (lebih atau sama dengan 250 sel/mm3) tanpa sumber infeksi intra abdominal nyata yang bisa deterapi secara bedah. Pada keadaan ini harus dilakukan parasintesis dan anilisis terhadap cairan asites.

Baru-baru ini telah dikembangkan suatu alat untuk mengurangi efek toksik , yaitu regim dilasat yang mengandung albumin yang disebut MARS (Molecular Adsorbent Recirculating System). Prinsip MARS adalah mengeluarkan toksin yang dalam keadaan normal dibersihkan oleh ginjal dan dikeluarkan oleh hati. Human albumin akan mengikat toksin seperti bilirubin, produk degradasi protein dan zat yang terakumulasi pada sirosis hati.
MARS diindikasikan unutk disfungsi hati dan gagal hati, sindroma hepatorenal dan komplikasi pasca transplantasi hati.

Kesimpulan
Albumin bukan merupakan indikasi rutin pada sirosis hati, karena asites umumnya bisa diatasi dengan pemberian diuretik. Tetapi pada beberapa penyulit seperti asites refrakter, peritonitis bakteri spontan dan sindroma hepatorenal, albumin memberikan manfaat yang bermakna. Selain itu, baru-baru ini albumin juga merupakan bagian dari regim dialisat MARS yang dikembangkan untuk membantu mengurangi toksik pada disfungsi hati.

Rabu, 03 Oktober 2007

TENTANG KU


Nama :Rury Irawan
Tempat Tanggal Tahir : Lampung, pada bulan Oktober 1985
study : alumnus POLTEKKES YOGYAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN
Aktifitas : perawat salah satu RSI di jogja.
Religi : moslem.
pada poto itu saya yang paling kiri, dan menggunakan pecis ( penutup kepala ).
sebatas itu saja perkenalan saya. kalo ada yang perlu ditanyakan kapan - kapan akan saya sediakan chatting box.
saya minta doa dari pembaca agar saya istiqomah di jalan Nya