Suatu malam Baginda Rasulullah SAW dan istrinya Sayidatina Aisyah r.ha. berdiri di depan rumahnya sambil memandang keindahan langit ciptaan Allah SWT. Sayidatina Aisyah r.ha. bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah SAW, pahala siapakah sebanyak bintang-bintang di langit itu. Di dalam hatinya sayidatina Aisyah r.ha. menebak pahala sebanyak ini pasti pahala bapaknya. "Pahala sebanyak ini adalah pahala sahabatku Umar (r.a.)", jawab Rasulullah SAW. Sayidatina Aisyah r.ha. terkejut, lalu ia bertanya, "ya Rasulullah SAW bagai mana dengan bapakku?". Rasulullah SAW tersenyum kepada istrinya sambil Beliau SAW berkata, ketahuilah istriku, satu hari penghijrahan Abubakar (r.a.) bersamaku pahalanya lebih banyak dari pahala Umar (r.a.) dan keluarganya sampai hari kiamat.
Lihatlah bagaimana Rosululloh berbincang-bincang dengan istri tercintanya, beliau mampu menentramkan hati istrinya, dan beliau mampu berkomunikasi dengan penuh kelembutan kepada istrinya.
Walaupun hadist ini menjelaskan tentang keutamaan sahabat Abu Bakar r.a. tapi dari komunikasi yang dibangun oleh rosululloh dengan ibunda aisyah dapat memberikan contoh kepada kita sebagai seorang suami dalam berkomunikasi terhadap istrinya.
Beliau tidak menyanggah apalagi menyalahkan pernyataan istrinya, bahkan Rasululloh membuat senang hati istrinya dengan menyatakan kebenaran bahwa Abu Bakar r.a. pahalanya lebih banyak dari Umar r.a.
Di saat yang romantis yang digambarkan dalam hadist tersebut, yaitu di saat malam hari berduaan sambil memandangi langit, rasululloh berbincang-bincang menerangkan suatu kebenaran.
Lihatlah hadist tersebut, tertulis bahwa rasululloh tersenyum terlebih dahulu kepada istrinya yaitu ibunda Aisyah r.a. sebelum mengucapkan kata-kata manis yang keluar dari mulut baginda Rasululloh. Cobalah anda bayangkan jika anda yang diajak bicara oleh seorang yang anda cintai dan berperilaku seperti Rasululloh. Apa yang anda rasakan ? pastilah perasaan senang dan bangga punya pendamping seperti Beliau.
Coba lihat lihat ungkapan rasululloh berikut ini “ketahuilah istriku, satu hari penghijrahan Abubakar (r.a.) bersamaku pahalanya lebih banyak dari pahala Umar (r.a.) dan keluarganya sampai hari kiamat.” Begitu indahnya Rasululloh merangkai kata-kata untuk istrinya. Walaupun kita membicara perihal lain jika kita menggunakan pola ungkapan seperti diatas dengan diucapkan secara lembut, insya Alloh pasangan kita akan merasa senang dan akan lebih dekat dengan kita.
Dari satu hadist ini saja kita sudah mendapatkan sekitar empat sikap romantis Rosululloh di depan istrinya. Mungkin jika kita lihat dan cari hadist-hadist lainnya kita akan dapat menemukan banyak informasi tentang bagaimana menjalin hubungan rumah tangga yang romantis yang telah Beliau contohkan
Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar