Rabu, 14 Januari 2009

YANG TERBAIK BAGI KITA

Seperti hari-hari biasanya saya berada di depan sebuah computer yang sudah agak tua, saya menuliskan sebuah tulisan yang semoga kita semua bisa mengambil ibroh dari setiap kalimat yang tertulis.

Hari yang tidak pernah disangkapun tiba, dimana kita menjalani hari-hari kita tanpa kita menduga sebelumnya bahwa kita akan seperti apa yang terjadi di saat ini.
Cobalah anda sekalian merenung, pada saat ini dan di hari ini apa yang sudah anda perbuat? Sudahkah terbayang aktivitas yang anda lakukan di saat ini terbayang sejak satu hari, satu bulan atau mungkin satu tahun sebelum hari ini. Sungguh hal itu tidak terbayangkan. Kita hanya bisa berencana bahwa besok kita akan seperti “a” tapi kita belum bisa menjabarkan secara detail aktivitas yang akan kita lakukan untuk sampai pada “a”.

Sebagai contoh, sejak dua tahun yang lalu kita berencana bahwa tahun ini kita harus sudah menikah, karena kita sudah mempunyai rencana seperti itu, maka kita dengan sekuat tenaga berusaha memdapatkan pasangan hidup yang ideal. Kita mengajukan proposal ke guru kita, atau kita minta teman untuk mencarikan ataupun cara-cara lain yang dibolehkan oleh syariat.

Boleh jadi dengan usaha keras kita, kita berhasil untuk melangsungkan pernikahan kita di tahun ini, tapi tidak menutup kemungkinan kita bisa saja tidak berhasil sehingga pernikahan kita tertunda.

Mungkin selain contoh di atas banyak lagi hal-hal di kehidupan ini yang menunjukkan kepada kita bahwa kita tidak kuasa untuk mengatur, bahkan mengatur kehidupan kita sendiri. Itulah kuasa Alloh, semua makhluk yang diciptakannya mampu Ia atur sedemikian harmonis.

Coba anda lihat, kehidupan disekitar kita, subhanalloh banyak sekali keharmonisa dan keselarasan dalam menciptakan ekosistem kehidupan. Tidak ada yang gunjing dalam ekosistem kehidupan ini. Kalaupun ada ketidak seimbangan ekosistem biasanya hal itu karena ulah manusia yang bersifat serakah.

Sangatlah kurang tepat jika kita yang tidak memiliki kemampuan untuk mengatur, bahkan diri sendiri masih sombong untuk tidak menyerahkan segalanya pada Alloh.
Kita sudah nyata tidak mampu mengatur kehidupan diri kita sendiri, tapi kita sombong, kita menginginkan kehidupan kita berjalan seperti apa yang kita rencanakan, badahal hal itu belum tentu yang terbaik buat diri kita.

Alloh sering memberikan sesuatu seperti apa yang kita minta, tapi kadang Alloh juga sering memberikan tidak seperti apa yang kita minta. Bukan berarati Alloh salah dalam memberikan nikmat kepada kita, tapi kadang kita yang kurang untuk berfikir bahwa yang diberkan kepada kita adalah nikmat yang terbaik bagi kita, nikmat yang mengantarkan kita kepada kenikmatan yang kekal setelah mati.

Kita mungkin masih bersikeras mengusakan apa yang kita idam-idamkan untuk kita raih di dunia ini, walaupun Alloh telah memberikan jawaban atas rahasia hidup kita dengan memberikan apa yang kita mohonkan kepadaNya walaupun berbeda dengan apa yang kita minta. Bisa jadi kita bisa mencapai apa yang kita idam-idamkan tersebut, tapi bisa jadi dengan kita bisa meraih apa yang kita inginkan tersebut, bisa membuat kita jadi orang yang lalai, atau mungkin bahkan sombong. Menyombongkan diri bahwa saya berhasil mencapai apa yang saya idam-idamkan dengan tangan saya sendiri, dia lupa bahwa ada Alloh dibalik setiap kejadian yang ia alami.

Dia merasa bahwa ia mampu untuk mengatur dan menentukan kehidupannya sendiri, tanpa ingat bahwa semua yang terjadi pada kehidupan ini adalah atas kehendak Alloh.

Bagi kita saudara-saudaraku, alangkah indah dan alangkah idealnya jika kita mencukupkan diri bahwa Alloh-lah yang lebih mengetahui apa yang terbaik buat kita, kita memasrahkan atas diri kita kepadaNya tanpa meninggahlkan doa dan ikhtiar.

Beruntunglah orang yang mampu untuk bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan kepadanya.

Wallohu a’lam

15 Muharram 1430

Tidak ada komentar: